Pages

Sabtu, 04 Desember 2010

Hukum Menyambut Hari Natal/Non-Muslim & Tahun Baru

Sesungguhnya di antara konsekwensi terpenting dari sikap menjauhi orang-orang kafir ialah menjauhi syi’ar dan ibadah mereka. Sedangkan syi’ar mereka yang paling besar adalah hari raya mereka, baik yang berkaitan dengan tempat maupun waktu. Maka orang Islam berkewajiban menjauhi dan meninggalkannya.

Di antara yang dilarang adalah menampakkan rasa gembira pada hari raya mereka, meliburkan pekerjaan (sekolah), memasak makanan-makanan sehubungan dengan hari raya mereka (kini kebanyakan berpesiar, berlibur ke tempat wisata, konser, acara musik, diakhiri mabuk-mabukan atau perzinaan, red).

Dan di antaranya lagi ialah mempergunakan kalender Masehi, karena hal itu menghidupkan kenangan terhadap hari raya Natal bagi mereka. Karena itu para shahabat menggunakan kalender Hijriyah sebagai gantinya.

Tidak halal bagi kaum muslimin ber-Tasyabuh (menyerupai) mereka dalam hal-hal yang khusus bagi hari raya mereka; seperti, makanan, pakaian, mandi, menyalakan lilin, meliburkan kebiasaan seperti bekerja dan beribadah ataupun yang lainnya. Tidak halal mengadakan kenduri atau memberi hadiah atau menjual barang-barang yang diperlukan untuk hari raya tersebut. Tidak halal mengizinkan anak-anak ataupun yang lainnya melakukan permainan pada hari itu, juga tidak boleh menampakkan perhiasan. Ringkasnya, tidak boleh melakukan sesuatu yang menjadi ciri khas dari syi’ar mereka pada hari itu.

Hari raya mereka bagi umat Islam haruslah seperti hari-hari biasanya, tidak ada hal istimewa atau khusus yang dilakukan umat Islam. Adapun jika dilakukan hal-hal tersebut oleh umat Islam dengan sengaja [1] maka berbagai ulama menganggapnya makruh. Sedangkan pengkhususan seperti yang tersebut di atas maka tidak ada perbedaan di antara ulama, bahkan sebagian ulama menganggap kafir orang yang melakukan hal tersebut, karena dia telah mengagungkan syi’ar-syi’ar kekufuran.

untuk ikut merayakan hari besar yang tidak ada asalnya di dalam Islam, tidak boleh menghadiri, bergabung dan membantu terselenggaranya acara tersebut.Karena hal ini termasuk dosa dan melanggar batasan Allah.Dia telah melarang kita untuk tolong-menolong di dalam dosa dan pelanggaran, sebagaimana firman Allah, (yang artinya) :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ
وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu di dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. 5:2)

Firman ALLAH (yang artinya): ” Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta’ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi”. (QS. 3:149)

Salah satu cara mereka untuk menjauhkan umat Islam dari agama (jalan yang lurus) yakni dengan menyeru dan mempublikasikan hari-hari besar mereka ke seluruh lapisan masyara-kat serta dibuat kesan seolah-oleh hal itu merupakan hari besar yang sifatnya umum dan bisa diperingati oleh siapa saja.

Kamis, 02 Desember 2010

TATA GERAK KAKI DALAM PERGURUAN TAPAK SUCI


                                      ( Ditulis Oleh : Muhammad Irfan “Kader Kepala” ) 
Sumber  "Buku Panduan Siswa Tapak Suci"

Tata gerak kaki adalah materi dasar dalam Ke-Ilmuan Tapak Suci yang mengatur tata cara Berdiri dan berjalan, dan didalam Perguruan Tapak Suci tata gerak kaki ini dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :


TATA GERAK KUDA-KUDA

“DALAM PERGURUAN TAPAK SUCI”



1. KUDA-KUDA DASAR

Kuda-kuda dasar menurut latak badan terhadap tumpuan, terbagi menjadi tiga bagian. diantaranya :

Kuda-Kuda Dasar Atas
Kuda-Kuda Dasar Tengah
Kuda-Kuda Dasar Bawah


2. PERUBAHAN BENTUK DASAR KUDA-KUDA

Perubahan bentuk dasar kuda-kuda diajarkan atas dasar kegunaan dan kebutuhan dalam praktek, dan atas dasar kebutuhan tersebut maka perubahan bentuk dasar kuda-kuda dibagi menjadi

Kuda-Kuda Berat Badan Didepan
Bentuk kuda-kuda berat badan didepan adalah condong kedepan dengan kaki depan menumpu berat badan lebih besar dari pada kaki belakang.

Kuda-Kuda Berat Badan Dibelakang

Bentuk kuda-kuda berat badan dibelakang adalah condong kebelakang dengan kaki belakang menumpu berat badan lebih besar dari pada kaki depan.

Kuda-Kuda Segaris Menghadap

Bentuk Kuda-kuda segaris menghadap adalah kedua kaki segaris menghadap dengan masing-masing telapak kaki di buka kira-kira 45 derajat.

Kuda-Kuda Segaris Kedepan

Bentuk kuda-kuda segaris kedepan adalah dengan kedua telapak kaki terletak dalam satu garis lurus.

Kuda-Kuda Lipat

Bentuk kuda-kuda lipat adalah dengan kedua kaki saling melipat.

Kuda-kuda Satu Kaki
Bentuk kuda-kuda satu kaki adalah dengan satu kaki sebagai tumpuan dan kaki yang lain diangkat keatas dengan lutut tertekuk.


3. CARA BERBALIK HADAP (KUDA-KUDA BALIK HADAP)

Tata cara berbalik hadap terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :

Sikap Balik Satu (Kuda-kuda balik satu)

Balik satu dilakukan dengan cara telapak kaki depan digeser masuk kedalam dengan jarak kedua telapak kaki tetap, diputar untuk berbalik hadap.

Sikap Balik Dua (Kuda-kuda balik dua)
Balik dua dilakukan dengan cara telapak kaki belakang digeser masuk kedalam dengan jarak kedua telapak kaki tetap,diputar untuk berbalik hadap.

Sikap Balik Tiga (Kuda-kuda balik tiga)
Balik tiga dilakukan dengan cara kaki depan melangkah kebelakang satu langkah, setelah berbalik hadap menjadi maju satu langkah.

Sikap Balik Empat (Kuda-kuda balik empat)

Balik empat dilakukan dengan cara kaki belakang melangkah kedepan satu langkah, setelah berbalik hadap menjadi mundur satu langkah.

Sikap Balik Lima (Kuda-kuda balik lima)

Sikap balik hadap ini mengatur cara balik hadap untuk kuda-kuda lipat telapak kaki depan digeser kebelakang langsung berputar dalam kedudukan lipat.

Sikap Balik Enam (Kuda-kuda balik enam)

Sikap balik hadap ini mengatur cara balik hadap untuk kuda-kuda segaris kedepan, dijalankan tanpa memindahkan kaki.


4. TATA CARA MELANGKAH
Melangkah/langkah adalah cara berjalan untuk mendekati atau menjauhi dengan tujuan mendapatkan posisi yang baik, cara melangkah ini terbagi menjadi dua bagian :

Melangkah Kedepan

Melangkah kedepan dilakukan dengan cara memindahkan kaki belakang melangkahi kaki depan.

Melangkah Kebelakang

Melangkah kebelakang dilakukan dengan cara memindahkan kaki depan melangkahi kaki belakang.


5. TATA CARA MENGGESER
Tata cara menggeser terbagi menjadi tiga bagian :

Menggeser Kedepan
Menggeser kedepan dijalankan dengan menggeser kaki belakang mendekati kaki depan.

Menggeser Kebelakang
Menggeser kebelakang dijalankan dengan menggeser kaki depan mendekati kaki belakang.

Menggeser Kesamping

Menggeser kesamping dijalankan dengan menggeser kaki belakang samping luar, kaki depan menyesuaikan dengan menggeser kesamping luar.


6. TATA CARA DEDET
Dedet adalah cara melangkah untuk mendekati atau menjauhi lawan, dedet terbagi menjadi dua bagian :

Dedet Kedepan
Dedet kedepan dijalankan dengan menggantikan posisi kaki depan dengan posisi kaki belakang.

Dedet Kebelakang

Dedet kebelakang dijalankan dengan menggantikan posisi kaki belakang dengan posisi kaki belakang.


7. TATA CARA LANGKAH LIPAT

Langkah lipat dibagi menjadi dua bagian :

Langkah Lipat Depan

Langkah lipat depan dijalankan dengan memindahkan kaki melangkahi kaki bagian depan, posisi telapak kaki menghadap kedepan, dan posisi badan dilipat.

Langkah Lipat Belakang
Langkah lipat belakang dijalankan dengan memindahkan kaki melangkahi kaki bagian belakang, dan posisi telapak kaki menghadap kebelakang, dan posisi badan dilipat.


8. TATA CARA MELONCAT

Langkah loncat dijalankan dengan satu loncatan kedepan atau kebelakang.


9. TATA CARA HINDARAN
Hindaran adalah satu upaya untuk melepaskan diri tanpa harus memindah arah lintasan serangan, hindaran dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa gerakan jurus dasar, diantaranya :

Tangkai Mawar Tertiup Angin

Tangkai mawar tertiup angin adalah hindaran yang dijalankan dengan meliukkan pinggang kearah luar, kearah dalam dengan pijakan kaki tetap.

- Meliukkan pinggang dengan disertai melangkah serong kearah dalam belakang dan kearah dalam depan.

- Meliukkan pinggang dengan disertai melangkah serong kearah luar belakang dan kearah luar depan.

Harimau Lapar Meliuk Diri

Harimau lapar meliuk diri adalah hindaran yang dijalankan dengan berputar dan berporos pada satu kaki yang memutari tubuh.

Harimau Tidur

Harimau tidur adalah hindaran yang dilakukan dengan cara menjatuhkan diri (Jatuh kearah depan, kearah belakang, kearah keluar depan, dan kearah kedalam depan).

Rajawali Terbang
Rajawali terbang adalah hindaran yang dijalankan dengan loncatan keatas dan sesuai kebutuhannya maka dapat jatuh kearah manapun yang dikehendaki. dan dapat juga dengan posisi kaki tetap atau bergantian.

KEILMUAN SENI BELADIRI TAPAK SUCI

KEILMUAN SENI BELADIRI TAPAK SUCI
SEBUAH TINJAUAN SINGKAT

Oleh :

M. Barie Irsyad

(Pendekar Besar Tapak Suci)
l. PENDAHULUAN

Ilmu beladiri telah lama dikenal oleh bangsa Indonesia, bahkan berpuluh - puluh tahun sebelum Indonesia merdeka, nenek moyang kita telah mampu meletakkan dasar - dasar keilmuan beladiri. Sebagai warisan budaya bangsa ilmu beladiri akhirnya berkembang pesat, tidak ketinggalan pula di kampung Kauman, beberapa tahun sebelum kelahiran Tapak Suci, berbagai macam aliran telah pula tumbuh dan berkembang dengan pesat., serta melahirkan generasi - generasi penerus ilmu tersebut.

Pada dasarnya, ilmu beladiri terdiri dari dua macam aliran, yaitu :

1. llmu beladiri bardasarkan akal sehat (rasional)
2. Ilmu beladiri berdasarkan rasa (emosi)

Akal berfungsi sebagai wadah penghimpun ilmu Allah yang tidak terbatas, bahkan semakin lama semakin dapat dikembangkan. Ilmu adalah penemuan yang tidak diragukan lagi kebenarannya, dan ditemukan melalui proses uji coba. Ilmu beladiri adalah ilmu untuk kesejahteraan dunia dan akhirat yang berdasarkan prinsip -prinsip beladiri, yaitu membela diri sendiri, dan bila mampu juga dapat membela orang lain. Sedangkan rasa (emosi) jika tidak dikendalikan dapat mematikan akal, sehingga kegiatan yang hanya berdasarkan rasa belaka, semata - mata hanya akan mengumbar nafsu dan emosi manusia.
II. PEMAHAMAN BELADIRI TAPAK SUCI
A. KEKUATAN

Manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci dan bersih, dosa terjadi setelah seorang manusia dipandang mampu menggunakan akal dan pikirannya ( dewasa ) sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dalam menjalani hidupnya

Manusia mulai mengenal beberapa macam kekuatan, yaitu

1. kekuatan alam;
2. kekuatan manusia yang timbul dari dalam diri manusia dan
3. kekuatan yang berasal dari Allah yang dapat berbentuk rahmat ataupun mukjizat/karomah yang kesemuanya merupakan sunatullah.

A.1. Kekuatan Alam

Kekuatan yang dikandung oleh sifat fisis alam, dan masing-masing mempunyai kekuatan dan kelemahan. Bumi yang dianggap memiliki kekuatan dahsyat., karena sanggup mengangkat tanah dan batu-batu, menghasilkan grafitasi dan sebagainya, namun dalam ukuran yang seimbang, tenaga bumi kalah kuat dengan tenaga besi, tenaga besi masih kalah dengan tenaga api, adapun tenaga api kalah dengan tenaga air, tenaga air yang dapat mengalahkan tenaga api dan tenaga bumi, masih kalah dengan udara (gas). Udara dapat menimbulkan gelombang, kemudian udara tersebut akan mengatur gerak gelombang itu, tetapi sekuat-kuatnya udara, masih kalah kuat dengan "getaran Listrik". Pergeseran getaran listrik negatif dengan positif di udara akan menggoncangkan udara.
A.2. Kekuatan Manusia

Kita sebagai umat Islam mempercayai bahwa manusia berasal dari Tanah (sari bumi). Sari bumi yang dimakan oleh manusia, pada proses selanjutnya sari bumi tersebut dialirkan keseluruh tubuh dengan zat besi yang selanjutnya terjadi proses pembakaran, proses pembakaran sangat membutuhkan zat oksigen, selain itu manusia juga membutuhkan air untuk menyambung kelangsungan hidupnya, air tersebut berasal dari minuman, buah-buahan, dan sebagainya. Selain itu semua manusia juga mempunyai kekuatan listrik yang berpusat di Otak atau Syaraf, sehingga lndera dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa pada hakekatnya, dalam diri manusia terdapat semua sumber "kekuatan alam".
A.3. Kekuatan yang berasal dari Allah

Sernua kekuatan yang ada di burm terutama kekuatan yang dipunyai manusia biasa merupakan kekuatan yang berasal dari Allah 5WT, yaitu dalam bentuk rahmat dan karunia Nya. Kita cukup berbahagia dikarunia tubuh yang lengkap dengan fungsinya masing -masing. Fungsi masing - masing organ tubuh yang dapat digunakan dengan tepat, panca indira serta kemampuan manusia untuk berihtiar mencari keselamatan dunia dan akhirat merupakan kekuatan yang berasal dari Allah SWT dan tiada ternilai.
B. ILMU BELADIRI TAPAK SUCI

Ilmu beladiri Tapak Suci mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan Perguruan Pencak Silat yang lain, Tapak Suci merupakan Pencak Silat murni tradisional, karena menghimpun berbagai ilmu pencak silat, dan mengungkapkan ilmu-ilmu tersebut. Ilmu beladiri Tapak Suci termasuk aliran Rasional, yang memanfaatkan kemampuan akal, dengan memfungsikan kegunaan fisik beserta perangkatnya yang ada dalam tubuh manusia, sehingga dapat berfungsi secara tepat antara organ yang ada kaitannya satu dengan lainnya, serta saling isi mengisi, pada saat dibutuhkan.

Karena terbatasnya kemampuan akal, maka akal harus diisi dengan ilmu yang serba menyelamatkan manusia, dengan tidak mengabaikan peranan wahyu Allah, namun berusaha melaksanakan pesan pengarahan Allah.

Dalam dunia persilatan ada dua macarn “tenaga” yang digunakan untuk membela dirinya dari ancaman makhluk lain, yaitu;
1) Tenaga luar, dan

Pengertian tenaga luar menurut masyarakat pada umumnya adalah gerakan yang dilakukan oleh gerakan tubuh, namun menurut pengertian beladiri adalah tenaga yang dikomando oleh akal.
2) Tenaga dalam (dulu lebih dikenal dengan sebutan tenaga cadangan)
Menurut pengertian masyarakat pada umumnya, tenaga dalam adalah kekuatan terpadu antara jasmani dengan kesadaran yang berhubungan dengan konsentrasi. Kekuatan Tenaga Dalam di Tapak Suci adalah perpaduan antara kekuatan fisik dengan kesadaran (konsentrasi), serba organis, tahu manfaat ketika menggunakannya, sadar fikiran serta inderanya, dan dilatih secara kontinyu.

Ilmu yang dituangkan dalam Tapak Suci berdasarkan pada kecepatan dan ketepatan, sehingga di Perguruan Tapak Suci tidak diajarkan mantera-mantera, lelaku, puasa khusus untuk mencapai ilmu tertentu dan sebagainya, tapi semua ilmu yang diajarkan selama ini adalah ilmu yang berdasarkan pada rasio. Adapun tinggi rendahnya kemampuan siswa maupun anggota Tapak Suci berdasarkan pada ketekunan individu tersebut.
C. PENUTUP

Dasar keilmuan Tapak Suci sudah jelas adanya, yaitu tidak akan lepas dari sifat manusia sebagai kalifatullah di bumi, serta yang tidak pernah lepas dari Al-Qur'an dan Sunah Rasul. Dengan kenyataan tersebut sumber keilmuan Tapak Suci lebih dititik beratkan kepada pengertian manusia sebagaimana pengertian yang dikandung Al-Qur'an serta tanggung jawabnya sebagai hamba Nya untuk selalu beramar ma'ruf dan bernahi mungkar, serta menjauhkan dirinya dari perbuatan syirik yang tercela. Dan pada hakekatnya beladiri Tapak Suci adalah beladiri yang didasari pada penggunaan kecepatan, ketangkasan, Rasio, Iman serta Ketakwaan.

(Disampaikan pada acara Sarasehan Tapak Suci, 13 Agustus 1991

di Gedung Bina Manggala - Yogyakarta)

Selasa, 30 November 2010

Susunan Pengurus PP Tapak Suci



Muktamar ke-13 Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH yang dilangsungkan pada tanggal 17 s.d 20 Jumadil Tsaniyah 1427 H, bertepatan dengan tanggal 13 s.d 16 Juli 2006, di Jakarta, telah menetapkan H.Muchdi Purwopranjono sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH perio...de 2006-2011, dengan susunan lengkap sebagai berikut:

SUSUNAN PIMPINAN PUSATPERGURUAN SENI BELADIRI INDONESIATAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
PERIODE 2006-2011

Penasehat
 H.M. Muchlas Abror, PUa
Prof. DR. H.Zamroni, MSc., PUa
Prof. DR. Jumhan Pida, M.Pd., PMdy

Ketua Umum
 H. Muchdi Purwopranjono, PBr.

Wakil Ketua Umum
 H.M. Rossil B. Saleh, MBA., PUa.

Ketua Dewan Guru
 Ismail Navianto, SH., PBr.

Anggota Dewan Guru
 Ahmad Dja’far, S.Ag., PBr
H. Haryadi Mawardi, PBr.
Nizam Firdausi, PBr.
Asfandi Hasya, PBr.
M. Tosan Adenan, PBr.
H. Abdullah, BA, PUa.
Alvandi Saleh, PUa.
H.M. Syarif, SE.

Ketua Dewan Pendekar (Departemen Pembinaan dan Pendidikan)
 H. Soedjono RS., PBr.

Ketua I (Departemen Pembinaan Prestasi)
 Drs. H. Arifuddin Pangka, PBr.

Ketua II (Departemen Pembinaan Organisasi dan Kader)
 H.M. Ramli Haba, SH.,MH., PKa.

Ketua III (Departemen Pendayagunaan Sumber Daya)
 Prof. DR. Ir. Kusmawan M.Sc., MBA., BBA., PMa.

Ketua IV (Departemen Penelitian dan Pengembangan)
 Drs. H. Muhajir Effendi, M.Ap., PMa.

Ketua V (Departemen Hubungan Masyarakat)
 Drs. H. Hisbullah Rahman, PBr.

Sekretaris Umum
 H. Muhtadi, S.Pd., PUa.

Sekretaris
 M. Arri Rusdiyantara, ST., PMa.
Ir. H. Haiban Hadjid, PMa.

Bendahara Umum
 H.M. Shiddiq SP., PUa.

Bendahara
 H. Dedet Sulaiman, RO,. PUa.

Bidang Kependekaran & Anggota
 M. Barie Hadjir Roslin, PBr
Ir. Arief Purwanto, PMa

Bidang Pembinaan Keilmuan
 Achmadi A. Nardju, SH, PUa
drh. Heru Isnawan, PMdy

Bidang Pembinaan Fisik & Mental
 dr. H.M. Noerhadi, M.Kes, PUa
Drs. M. Ibban Badawi, PUa

Bidang Pembinaan Anggota
 Indri Tri Suryanta, PUa
Drs. M. Chawari, PMa

Bidang Pembinaan Prestasi
 H.A Fanan Hasanuddin, BA, PUa
Drs. M. Mahfud, PMdy

Bidang Pembinaan Kepelatihan
 Ahmad Arif, SE, PKa
Indro Catur Haryono, PMa

Bidang Pembinaan Wasit Juri
 Tenis Prasetyo, PUa
Sofa Aqli, S.Pd, PMdy

Bidang Pembinaan KOSEGU
 Drs. Fachruddin, PBr
Drs. Hari Purnomo, PMa

Bidang Pembinaan Organisasi Dalam & Luar Negeri
 H. Muslimin Mawi, SE, PKa
Drs. Chairul Muriman, PMdy

Bidang Pembinaan Al Islam dan Ke-Muhammadiyah-an
 dr. H.. Fauzi AR, PUa
Letkol.Inf. (Purn) M. Afnan Zamhari, PUa

Bidang Pendayagunaan Sumber Daya
 Ir. H. Suroto, PKa
Rohib Winastuan, B.Sc, PKa

Bidang Pendayagunaan Usaha
 Ir.H. Rosyid Hidayat, PKa
Mulani MK, PUa

Bidang Pendayagunaan Disiplin & Hukum
 H. Nukman Muhammad, SH, MH., PUa
Mulfahri Harahap,SH., PMa

Bidang Penelitian & Pengembangan Atlit
 DR. Ir. M. Sasmito Jati, M.Sc., PMdy
dr. Thontowi Djauhari, NS, M.Kes., PMa
Zakaria, P.Si
Bintal Yudhana, PMdy

Bidang Penelitian & Pengembangan Pelatih
Drs. Robby Purnomo
Drs. Muhammad Taufik, S.Ag., PMdy
dr. Tomi
M. Ali Imron, S.Pd.

Bidang Penelitian & Pengembangan Wasit Juri
 Drs. Sukarno, M.Si., PUa
Kol. Mahmud Dimyati, PKa
Drs. Kusmadiyono, PMdy

Bidang Informasi
Ir. M. Iqbal Rasyid, PMdy
Fitri Gayo

Bidang Komunikasi & Penerbitan
Drs. Dody Rudianto, MM., PUa
M. Suryadi., PUa

Bidang Promosi
H.M. Firdaus Akram, SE., PUa

Anggota Pleno
H.A. Rahim, PBr
Drs. Wan Abubakar, MS., M.Si., PKa
Ir. Nazmi AL, PKa
Drs. H. Rudjito, PUa
Drs. H. Achmad Rubaie, MH
H. Rustam Effendi, SE., PKa
H. Darmadi, S.Pd., PUa
H. Muchlis, PMdy
Handoko Sudrisman, SH., PKa
Dr.Ir. Chablullah Wibisono, MM., PUa